Foto: Maksimus Masan Kian |
Sore tadi, Kamis (28/6/2018) untuk pertama kalinya saya menginjakan kaki di desa Lamanabi. Desa ini merupakan sebuah kampung pelosok di Kabupaten Flores Timur, tepatnya di kecamatan Tanjung Bunga. Untuk menuju ke sana dari kota Larantuka, perjalanan dapat ditempuh kurang dari satu jam perjalanan.
Desa ini terkenal karena di wilayahnya terdapat lokasi wisata rohani yang populer bagi pengunjung lokal maupun dari luar wilayah, yaitu Pertapaan Trappist Lamanabi. Letak biara pertapaan tidak begitu jauh dari wilayah hunian penduduk, tepatnya di sebelah kiri sebelum masuk ke kampung Lamanabi.
Di Lamanabi terdapat pula padang sabana yang luas. Wilayah bukit ini ditumbuhi ilalang hijau merata di musim hujan. Alhasil, lokasinya lumayan bagus menjadi spot selfie. Apalagi jaraknya tak begitu jauh dari kota Larantuka. Tak heran, banyak anak muda yang berkunjung di akhir musim hujan sekadar untuk mengambil gambar pemandangan.
Saat tiba, saya jumpai wajah- wajah anak kampung yang ceria. Mereka gembira karena negara telah memperbaiki jalan menuju desa. Tidak tanggung tanggung, perkerasan hotmiks menjangkau hingga ke gerbang kampung berpenghuni sekitar 30 KK ini.Tidak hanya jalan, tiang PLN pun nampak sudah terpasang. Tinggal menunggu aliran listrik yang sebentar lagi bisa dimanfaatkan. (Teks: Maksimus M. Kian, Simpet)